KISAH-KISAH KEMATIAN

Kematian adalah misteri, terkadang terjadi di sekitar kita, dan mungkin saja itu terjadi kepada keluarga kita. Pagi hari sehat, tiba-tiba siang harinya dikabarkan di toa masjid bahwa si fulan meninggal. Dan boleh jadi akan terjadi kepada diri kita pribadi. Ya Allah matikan kami dalam keadaan husnul khotimah, mati dalam keadaan mengucapakan kalimat Lailahailllah.  

Sekilas tulisan ini penulis ambil dari kitab La Tahzan terjemahan bahasa Indonesia Jangan Bersedih yang dikarang oleh DR.  'Aidh Al-Qorni, halaman 454. 

Syaikh Ali ath-Thanthawi dalam siaran radio dan televisinya mengabarkan bahwa di negeri Syam ada seorang laki-laki yang memiliki sebuah mobil truk lorie. Ketika mobil itu dijalankan, tanpa diketahuinya di atas badan mobil itu ada orang. Mobil itu mengangkut peti yang sudah siap untuk mengubur mayat. Sedangkan di dalam peti itu terdapat kain yang bisa digunakan sewaktu-waktu dibutuhkan. Tiba-tiba hujan turun dan air mengalir deras. Orang itupun bangun dan masuk kedalam peti, dan membungkus dirinya dengan kain yang ada di dalam peti. 

Kemudian di tengah jalan ada seorang yang lain naik menumpang ke bak mobil itu di samping keranda. Dia tidak tahu bahwa di dalam peti itu ada orang. Hujan belum berhenti. Orang yang kedua ini mengira bahwa dirinya hanya sendirian di dalam bak mobil itu. Tiba-tiba dari dalam peti ada tangan terjulur (untuk memastikan apakah hujan sudah berhenti atau belum). 

Ketika tangan terjulur, kain yang membungkusnya juga ikut terjulur keluar. Si penumpang itu kagek dan takut bukan kepalang. Dia mengira bahwa mayatbyang ada di dalam peti itu hidup kembali. Karena takutnya, dia terjungkal dari mobil dengan posisi kepala di bawah. Dan, mati. 

Demikian Allah menentukan kematian orang dengan cara seperti ini. 

Segala sesuatu sesuai dengan qadha' dan qadar, dan kematian adalah sebaik-baik pelajaran. 

Yang selalu harus di ingat oleh sesworang hamba adalah bahwa dia sedang membawa kematian, bahwa dia sedang berjalan menuju kematian, dan bahwa dia sedang menunggu kematian itu entah akan datang pagi atau sore. Sungguh indah ungkalan Ali ibn Abi Thalib, "Sesungguhnya kematian terus mendekati kita, dan dunia terus meninggalkan kita. Maka, jadilah kalian anak-anak akhirat dan jangan kalian anak-anak dunia. Sesungguhnya, hari ini adalah beramal dan tidak ada hisab, dan esok adalah hisab tidak ada lagi beramal. "

Ungkapan Ali ini mengingatkan kita, bahwa manusia harus selalu siap siaga, memperbaiki keadaannya, meperbaharui taubatnya, dan mengetahui bahwa dia sedang berhubungan dengan Rabb Yang Maha Mulia, Kuat, Agung, dan Baik. 

Kematian itu tidak pernah meminta izin kepada siapa saja, tidak pernah pilih kasih kepada siapa saja, dan tidak pernah merajuk. Kematian itu tidak pernah memberikan aba-aba terlebih dahulu. 

{Dan, tiada seorang pun yang dapag mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorang phn yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati}

(QS. Luqman : 34)

Post a Comment

أحدث أقدم